Anakku,
Ketika
aku menua, kuberharap kamu mengerti dan bersabarlah denganku
Ketika
aku memecahkan piring atau menumpahkan sup di meja karena rabunku.
Kuberharap
kamu tidak berteriak kepadaku
Seringkali,
ketika kami beranjak menua, kami terlalu sensitif. Kasihanilah kami.
Ketika
pendengaranku melemah dan kurang jelas tentang apa yang kamu bicarakan.
Kuberharap
kamu tidak mengatakan tuli kepadaku.
Tolong
ulangi perkataanmu atau tuliskanlah diselembar kertas.
Maafkan
aku, anakku.
Aku
telah menua.
Ketika
lutut ini mulai gemetar dan melemah, kuberharap kau teguhkan aku, agar aku bisa
berdiri tegak.
Seperti
halnya ketika kamu dulu masih kecil.
Bagaimana
aku membimbingmu untuk berjalan. Papahlah aku.
Ketika
aku berbicara laksana kaset rusak.
Kuberharap
kau tetap mendengarkanku.
Tolong
jangan berolok didepanku atau merasa sakit ketika mendengarkanku. Sakit
hatiku melihatnya…
Apakah
kamu ingat saat kamu kecil, ketika itu kamu meminta balon, dan kamu merengek
berulang - ulang agar mendapatkan apa yang kamu inginkan?
Tolong
maafkan juga bau badanku
Bauku
laksana bau tanah.
Jangan
paksa aku mandi. Tubuhku terlalu lemah.
Ketika
tubuh menua, dengan mudahnya tubuh ini sakit ketika dingin.
Kuberharap
aku tidak mengotori kamu.
Masih
ingatkah kamu ketika kamu kecil dulu?
Biasanya
kita berkejar – kejaran, ketika kamu hendak disuruh mandi.
Kuberharap
kamu bersabar ketika aku cerewet dan rewel.
Itu
bagian dari penuaan.
Kamu
akan tahu rasanya nanti…
Jika
kamu punya waktu luang, kuberharap kita bisa bercerita bersama
Walau
dalam hitungan menit.
Aku
selalu ada setiap saat, tapi tak ada respon darimu.
Kamu
menghiraukanku.
Aku
tahu kamu begitu sibuk dengan pekerjaanmu,
Pun
jika kamu tidak tertarik dengan ceritaku, luangkanlah sedikit waktu untukku.
Masih
ingatkah ketika ketika kamu kecil dulu?
Aku
selalu ada untuk mendengarkan ceritamu tentang boneka kesayanganmu…
Dan
bila saatnya tiba.
Dan
aku terbaring dengan lemahnya
Kuberharap
kau selalu setia menjagaku, memerdulikanku…
Maafkan
aku
Jika
aku pipis di tempat tidur
Kuberharap
kamu bersabar di detik - detik terakhirku, waktu yang tinggal sedikit dalam
hidupku.
Tak
akan lama lagi.
Dan
ketika ajalku datang
Kuberharap
kamu mendekap erat tanganku dan berikan aku kekuatan untuk menghadapi kematian
ini.
Jangan
khawatir
Ketika
aku berjumpa dengan Tuhan nanti
Ku
akan berbisik kepada-Nya
Agar
kamu bahagia…
Karena
kau mencintai ibu dan ayahmu
Terima
kasih bila masih mau memerdulikanku
Kami
mencintaimu, dengan sangat.
Ibu
dan ayah
_________________________________________________
Diterjemahkan
dari sebuah pesan indah
Dikeheningan
malam di laboratorium kimia organik dan katalisis
0 comments:
Posting Komentar