Kompak sekali, angin itu mengintipku
malam ini,
Penuh sindiran dan tatapan binar.
Aku melihatnya dipojok sofa berwarna
merah.
Dia tidak berani menampakan diri, karena
takut kuusir.
Celotehannya terdengar ditelingaku
Datanglah debu berjalan di tembok tembok
lusuh
Karpet hijau yang bersih, menjadi
sedikit ternoda olehnya.
Mereka mengintipku juga, dan aku tahu
itu.
Celotehanya terdengar ditelingaku
Asyiknya bila kamu ada bersamaku.
Pastinya mereka tidak akan
mengolokku
Ayah, andai engkau datang kembali
0 comments:
Posting Komentar