Andai saja bahagia itu tidak bersyarat, maka bunga mawar tidak perlu berduri

Sabtu, 20 April 2013

bertemu terhalang waktu


Bunda…

Bila aku boleh memilih, apakah aku menjauhi bunda untuk belajar atau menemani bunda pergi ke pasar, sebenarnya aku lebih memilih untuk menemani bunda setiap hari ke pasar. 

Karena tangan bunda tak pernah lepas dari tanganku. Kutenteng belajaan, kusenyumi bunda yang tak pernah letih membuat purnama dikeluarga sederhana kami.


Tapi bunda, hidup adalah pilihan. 

Jika dengan pilihan yang aku pilih, tugas berat yang kujalani sekarang ini engkau merasa sepi dirumah. Maka maafkanlah aku bunda. Maafkan aku…

Percayalah bunda, aku sedang menyempurnakan cita – cita luhur kita, kehidupan kita agar tidak ada satu kepingan kehidupan kita yang hilang. 

Percayalah bunda, sepi dan kesendirianmu dirumah adalah sebagian duka dan lara aku disini.

Percayalah bunda, engkau yang selalu ada dalam awalan doaku dimanapun aku bersujud.

Percayalah bunda, engkau yang selalu kusebut dalam permulaan tidurku, yang aku berharap agar berjumpa denganmu walau hanya dalam mimpi. 

Percayalah bunda, perjuanganku ini kulakukan untukmu, ayah dan kakakku 

Dan orang – orang yang kucintai. 


Bunda, titip doa dalam sujudmu, agar aku bisa kembali kepadamu, satu hari kelak…
0

0 comments:

Posting Komentar

Popular Posts