Acapkali
beda negara beda pula penerimaannya, maka benarlah peribahasa kita, lain ladang
lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
Spanyol
menawarkan makna secangkir kopi atau segelas teh sesuai dengan makna aslinya.
Minum, ngobrol – ngobrol, jauh dari topik riset. Sesekali gelak tawa profesor,
senior dan sesama labmates hanya menghasilkan tawa yang putus dititik. Tidak
ada korelasi apapun. Kebiasaan minum kopi sekitar jam 11 siang dan jam 03 sore
adalah bisa dikatakan rutin dilaksanakan. Sekadar melepas penat, menganalisis
jalannya pertandingan bola atau mengeluarkan joke yang #Jayus bin
garing dalam bahasa inggris yang#Bulepotan dari senior atau labmates namun
mampu memperlihatkan gelak tawa hingga terlihat gusi yang merah segar. Cemilan
cookis atau apapun itu dari vending machine terkadang juga menemani seruputan
kopi atau teh.
Lain
halnya dengan Luxembourg, mereka mengemas ritual secangkir kopi atau segelas
teh dengan tujuan tertentu. Khususnya untuk#Kulilaboratorium,
ketika ada ritual itu, pembicaraan tentang riset, kemajuan riset, rencana
kedepan, kabar dunia, kabar keluarga, bencana tsunami, krisis global atau
liburan kemana menjadi tujuan – tujuan untuk ngobrol bersama kopi atau teh
sambil menghilangkan penat sesaat. Namun utamanya tentang kemajuan riset yang
dibungkus dengan nyaman, saling silang ide, masukan dan lainnya. Pada intinya
kopi atau teh di Luxembourg menjadi alasan untuk rehat sejenak sambil bertukar
ide yang baru tentang riset yang dibungkus dengan nyaman, segar dan penuh
masukan.
Di
Korea selatan menyugukan kopi atau teh mempunyai makna yang total berbeda. Kopi
atau teh dianggap minuman paling mengerikan bagi junior terhadap senior, senior
terhadap profesor atau bawahan terhadap atasan. Kopi atau teh adalah simbol
adanya ketidakberesan. Salah apa lagi atau kurang datakah menjadi tanda tanya
dalam benak tatkala ada senior, atasan atau profesor meminta untuk menemaninya
untuk menyeruput kopi atau teh. Seringnya bahkan kopi atau teh tersebut kita
yang membuatkan, dengan menanyakan untuk berapa orang dengan gelas yang mereka
punyai masing – masing. Junior yang baru datang tentulah akan terkaget – kaget
dengan ritual ini yang belum lazim ia rasakan sehingga lambat laun kopi atau
teh akan menjadi momok minuman simbol ketidakberesan akan suatu hal.
Indonesia?
Tentunya masih segar di ingatan kita tentang minum kopi bareng si #Anida.
Meski
hanya secangkir kopi atau segelas teh namun pemaknaannya berbeda – beda
disetiap negara yang pernah kudiami.
Ngopi
atau ngeteh yuk!!!
Sambil
nunggu western blotting analysis
Yang
terkantuk – kantuk karena tiada orang
Hanya
serbuk #KaliumSianida yang
ada dipojokan
Mengintip
dari tirai nomor dua.
Deal
or no deal
0 comments:
Posting Komentar